Saat ini semakin banyak mobil di Indonesia yang mengaplikasikan turbo pada mesin mereka. Turbo dapat meningkatkan kinerja mesin menjadi lebih bertenaga meskipun dengan CC yang rendah. Selain turbo, ada juga komponen yang bernama super charger. Super charger biasa digunakan pada mobil sport seperti Bugatti dan Ferrari.
Namun tahukah Anda apa perbedaan dari ke dua komponen tersebut? Siapa yang memiliki kinerja yang lebih baik?
Simak baik-baik ulasan mengenai perbedaan turbo charger dan super charger di bawah ini :
Turbocharger
Turbo itu adalah komponen yang mengkonversi sisa gas buang untuk dipadatkan kembali dan mengembalikannya ke ruang bakar. Turbo Charger dapat berputar hingga 30000RPM. Putaran kipas pada turbo charger tidak sama dengan putaran mesin, sehingga turbo dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar. Namun tenaga dan putaran yang berbeda antara turbo dengan mesin juga menimbulkan lag yang cukup mengganggu, karena mengurangi kemampun asli dari turbo itu sendiri terutama pada putaran rendah.
Supercharger
Hampir sama dengan turbo charger, Super charger juga mengkonversi sisa gas buang untuk dipadatkan kembali dan mengembalikannya ke ruang bakar. Bedanya, piranti yang satu ini menggunakan mesin untuk memutar kipas turbo yang artinya, putaran kipas akan mengikuti putaran mesin. Keuntungannya penggunaan Supercharger adalah dapat mendongkrak tenaga mesin diputaran bawah, dan membuat tarikan mesin semakin galak. Namun kelemahannya baru terasa jika mesin sudah mencapai batas putaran atas, dimana biasanya mesin mulai ngos-ngosan pada saat pedal gas di injak lebih dalam. Penggunaan super charger biasanya diaplikasikan pada mobil-mobil yang mengusung mesin V8 ke atas. Alasan ini wajar karena mesin dengan konfigurasi V8 memiliki tenaga yang luar biasa bahkan tanpa bantuan turbo sekalipun. Mengingat jumlah piston yang cukup banyak, biasanya akan membuat tarikan mobil menjdi berat, penggunaan super charger akan membuat tarikan mobil lebih spontan dan dapat mempercepat laju diputaran bawah.
